APAR (Alat Pemadam Api Ringan) merupakan sistem proteksi kebakaran tahap awal yang wajib tersedia di setiap bangunan. Namun, efektivitas APAR tidak hanya ditentukan oleh keberadaannya, melainkan oleh jumlah, kapasitas, jenis media, dan penempatan yang sesuai standar.

Artikel ini disusun sebagai pillar page yang membahas secara komprehensif standar jumlah dan kapasitas APAR berdasarkan SNI dan NFPA 10, serta menjadi rujukan utama bagi pengelola gedung, praktisi K3, hingga auditor keselamatan.
Mengapa Standar Jumlah & Kapasitas APAR Sangat Penting?
Penerapan standar APAR yang benar bertujuan untuk:
- Menjamin perlindungan kebakaran menyeluruh pada seluruh area bangunan
- Memenuhi persyaratan regulasi K3 dan audit keselamatan
- Menghindari sanksi administratif dan hukum
- Meminimalkan potensi kerugian aset dan risiko korban jiwa
APAR dengan jumlah terlalu sedikit tidak efektif, sedangkan pengadaan berlebihan tanpa perhitungan standar hanya menambah biaya tanpa meningkatkan proteksi.
Dasar Regulasi yang Digunakan
Penentuan jumlah dan kapasitas APAR mengacu pada dua standar utama:
- SNI 03-1745-2000 – Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan APAR di Indonesia
- NFPA 10 – Standard for Portable Fire Extinguishers (acuan internasional)
Kedua standar ini saling melengkapi dan digunakan secara luas dalam perencanaan sistem proteksi kebakaran bangunan.
Standar Jumlah & Kapasitas APAR Menurut SNI
Menurut SNI 03-1745-2000, kebutuhan APAR ditentukan berdasarkan tingkat bahaya kebakaran, luas area proteksi, dan jarak tempuh pengguna.
1. Berdasarkan Tingkat Bahaya Kebakaran
- Bahaya Ringan (Light Hazard)
Contoh: perkantoran, rumah tinggal
→ APAR 2 kg setiap 200 m² - Bahaya Sedang (Ordinary Hazard)
Contoh: gudang, workshop kecil
→ APAR 3–6 kg setiap 200 m² - Bahaya Berat (Extra Hazard)
Contoh: pabrik kimia, SPBU, area produksi
→ APAR 6–9 kg setiap 100 m²
2. Jarak Tempuh Maksimal
- APAR harus dapat dijangkau dalam waktu ≤ 15 detik
- Jarak maksimum dari titik APAR ke area proteksi adalah 15 meter
3. Ketinggian Pemasangan APAR
- Berat APAR ≤ 4,5 kg → tinggi maksimal 120 cm dari lantai
- Berat APAR > 4,5 kg → tinggi maksimal 80 cm dari lantai
Standar Jumlah & Kapasitas APAR Menurut NFPA 10
NFPA 10 menetapkan kebutuhan APAR berdasarkan kelas kebakaran dan rating pemadaman.
Kelas A – Bahan Padat Mudah Terbakar
- Minimal 1 unit APAR rating 2A untuk setiap 200 m²
Kelas B – Cairan Mudah Terbakar
- Minimal APAR rating 10B untuk area 18–20 m²
Kelas C – Kebakaran Listrik
- Menggunakan APAR dengan media tidak konduktif (Powder, CO₂, Clean Agent)
Kelas D – Logam Mudah Terbakar
- Menggunakan APAR khusus Dry Powder (bukan ABC)
Rumus Umum Perhitungan Jumlah APAR
Sebagai acuan awal, perhitungan kebutuhan APAR dapat menggunakan rumus:
Jumlah APAR = (Luas Area ÷ Luas Proteksi APAR) × Faktor Risiko
Contoh Perhitungan
Gudang seluas 400 m² dengan risiko sedang:
- Luas proteksi = 200 m² / APAR
- Jumlah APAR = 400 ÷ 200 = 2 unit
- Rekomendasi kapasitas: minimal 6 kg per unit
Untuk panduan hitung cepat tanpa membaca regulasi detail, silakan lihat panduan praktis menghitung kapasitas APAR per m² ruangan.
Rekomendasi Kapasitas APAR Berdasarkan Jenis Bangunan
- Rumah Tinggal → APAR 2 kg Powder / Clean Agent per lantai
- Perkantoran & Perbankan → APAR 3–6 kg CO₂ atau Clean Agent per 200 m²
- Restoran & Dapur Komersial → APAR 6 kg Foam atau K-Class
- Pabrik & Industri → APAR 9 kg Powder + sistem proteksi tambahan
- Server Room & Data Center → Clean Agent (FK-5-1-12)
Kesalahan Umum dalam Penentuan APAR
- Menentukan jumlah APAR hanya berdasarkan harga termurah
- Mengabaikan kapasitas dan kelas kebakaran
- Penempatan APAR terlalu jauh dari area rawan
- Tidak melakukan inspeksi dan refill berkala
- Menggunakan APAR yang sudah kedaluwarsa
Kesimpulan
Standar jumlah dan kapasitas APAR wajib disesuaikan dengan SNI dan NFPA agar sistem proteksi kebakaran bekerja efektif saat dibutuhkan. Perencanaan yang tepat bukan hanya memenuhi regulasi, tetapi juga melindungi aset dan keselamatan manusia.
Untuk kebutuhan praktis dan cepat di lapangan, Anda dapat menggunakan panduan praktis menghitung kapasitas APAR per m² ruangan, lalu mengonfirmasi kembali dengan standar resmi pada halaman ini.