Dalam situasi darurat kebakaran, waktu adalah segalanya. Namun, sering kali alat pemadam api ringan (APAR) tidak digunakan dengan benar β bukan karena alatnya rusak, tapi karena penggunanya panik atau tidak paham cara kerjanya. Yuk, kita bahas beberapa kesalahan umum saat menggunakan APAR dan bagaimana cara menghindarinya agar upaya pemadaman tetap efektif dan aman.
π₯ 1. Tidak Mengenal Jenis APAR dan Kelas Kebakaran
Kesalahan paling dasar adalah menggunakan jenis APAR yang tidak sesuai dengan kelas api.
Contohnya, APAR air (Water Extinguisher) digunakan untuk api kelas A (benda padat seperti kayu, kertas, kain). Tapi kalau disemprot ke api listrik (kelas C), bisa-bisa malah nyetrum balik.
π‘ Solusi:
Selalu baca label dan pahami warna kode APAR sebelum digunakan. Pastikan media APAR sesuai dengan jenis potensi kebakaran di area tersebut (misalnya: COβ untuk listrik, powder untuk multiguna, clean agent untuk ruang elektronik).
β‘ 2. Tidak Mengecek Tekanan dan Kondisi APAR Secara Berkala
APAR yang sudah kedaluwarsa, bertekanan rendah, atau rusak tidak akan bekerja maksimal.
Banyak kasus di mana tabung APAR ternyata kosong atau macet karena lama tidak diservis.
π‘ Solusi:
- Lakukan pemeriksaan bulanan visual (cek indikator tekanan dan segel).
- Lakukan servis tahunan oleh teknisi bersertifikat.
- Catat jadwal inspeksi di label atau log book APAR.
π§― 3. Salah Posisi Saat Memadamkan Api
Banyak orang langsung mendekat ke sumber api atau malah berdiri melawan arah angin. Akibatnya, panas dan asap membuat mereka mundur sebelum api padam.
π‘ Solusi:
- Berdirilah dengan arah angin di belakang Anda, agar asap tidak menghalangi pandangan.
- Jaga jarak aman (sekitar 2β3 meter) dari api sebelum menekan tuas APAR.
- Arahkan nozzle ke dasar api, bukan ke lidah apinya.
β±οΈ 4. Tidak Menguasai Teknik PASS
Banyak pengguna tidak hafal teknik dasar menggunakan APAR β padahal sederhana banget!
Teknik ini dikenal dengan akronim PASS:
- Pull: Tarik pin pengaman
- Aim: Arahkan nozzle ke sumber api
- Squeeze: Tekan tuas dengan kuat dan stabil
- Sweep: Ayunkan semburan dari kiri ke kanan
π‘ Solusi:
Latih penggunaan APAR minimal setahun sekali dalam pelatihan fire drill agar refleks tetap terjaga.
π« 5. Menunda Penggunaan APAR
Sering kali orang memilih menunggu petugas datang daripada langsung bertindak. Akibatnya, api yang seharusnya bisa dipadamkan dengan APAR kecil malah membesar jadi kebakaran besar.
π‘ Solusi:
Jika api masih kecil (fase awal), segera gunakan APAR. Tapi bila api sudah membesar dan suhu ruangan terlalu panas, utamakan evakuasi.
π§ Kesimpulan | Gunakan dengan Cerdas, Bukan dengan Panik
APAR adalah alat penyelamat pertama sebelum api menjadi bencana besar. Namun, alat sehebat apa pun tidak akan efektif tanpa pengetahuan dan latihan yang benar.
Pastikan semua staf atau penghuni bangunan memahami lokasi, jenis, dan cara penggunaan APAR di area mereka.
Dan kalau bos atau perusahaan butuh APAR berkualitas sesuai standar NFPA dan SNI, tersedia berbagai pilihan APAR OFI, NANOFEX, FEROSOL, dan lain-lain yang siap disesuaikan dengan kebutuhan proteksi kebakaran Anda. π΄