Cara Menggunakan Fire Blanket di Laboratorium | Panduan Lengkap & Aman

Pendahuluan

Laboratorium merupakan salah satu area kerja yang paling rentan terhadap risiko kebakaran. Bahan kimia mudah terbakar, peralatan pemanas, listrik berdaya tinggi, hingga proses eksperimen membuat potensi bahaya meningkat. Karena itu, fire blanket menjadi salah satu alat keselamatan penting yang wajib tersedia di setiap laboratorium.

Artikel ini membahas cara penggunaan fire blanket di laboratorium, standar penempatan, skenario darurat, hingga batasan penggunaannya. Cocok untuk sekolah, universitas, lab penelitian, lab industri, hingga fasilitas medis.


1. Mengapa Fire Blanket Penting di Laboratorium?

Fire blanket memiliki beberapa fungsi vital di lab:

✔ Pemadaman api kecil pada percobaan

Misalnya api ethanol burner, percikan Bunsen, atau bahan mudah terbakar yang tersulut.

✔ Menyelimuti korban jika pakaian terbakar

Skenario paling berbahaya di lab: lab coat terbakar. Fire blanket dapat menghentikan api dalam beberapa detik.

✔ Proteksi saat evakuasi

Dapat digunakan untuk melindungi tubuh dari percikan atau panas saat keluar dari area berbahaya.

✔ Pemadaman api pada peralatan kecil

Misalnya hot plate, alat destilasi kecil, kertas tisu, atau lap kimia yang menyala.

Keunggulannya: cepat, bersih, dan tidak menghasilkan residu kimia seperti APAR powder.


2. Risiko Kebakaran yang Umum Terjadi di Laboratorium

Beberapa sumber kebakaran yang umum:

  • Cairan mudah terbakar: ethanol, methanol, acetone
  • Gas mudah terbakar: hydrogen, LPG untuk Bunsen
  • Pemanas listrik: hot plate, oven, heating mantle
  • Reaksi eksoterm berlebih
  • Korsleting alat instrumen

Fire blanket paling efektif untuk localized fire alias api kecil yang belum menyebar.


3. Cara Menggunakan Fire Blanket di Laboratorium

Gunakan langkah berikut sesuai SOP keselamatan:


A. Untuk Memadamkan Api pada Peralatan atau Benda

  1. Tarik fire blanket dari kemasannya
    Biasanya terdapat dua pita penarik untuk memudahkan pelepasan cepat.
  2. Buka blanket sepenuhnya
    Pastikan tidak kusut agar proses penutupan lebih efektif.
  3. Pegang bagian atas dengan posisi tangan terlindungi
    Banyak blanket sudah dirancang agar bagian atas dapat menjadi perisai panas.
  4. Dekati sumber api dengan perlahan
    Jaga posisi tubuh tetap rendah dan terlindungi.
  5. Tutupi sumber api secara penuh
    Tutupi dari arah Anda menuju titik api agar percikan tidak mengenai tubuh.
  6. Diamkan 15–30 detik
    Biarkan blanket mengisolasi oksigen sampai api benar-benar padam.
  7. Jangan buka blanket terlalu cepat
    Oksigen yang masuk tiba-tiba dapat membuat api menyala kembali.

B. Untuk Menolong Orang yang Pakaiannya Terbakar

Ini skenario kritis di lab.

  1. Ambil fire blanket secepat mungkin
  2. Selubungi korban dari bagian atas
    Fokus menutup area api, bukan membungkus rapat seperti selimut tidur.
  3. Instruksikan korban untuk STOP – DROP – ROLL
    Berhenti → Jatuhkan badan → Berguling untuk memadamkan api.
  4. Lindungi wajah korban jika memungkinkan
  5. Setelah api padam, beri pertolongan medis langsung
    Luka bakar di lab tidak boleh dianggap sepele.

Fire blanket menjadi alat paling aman dan cepat dalam situasi seperti ini.


4. Penempatan Fire Blanket yang Ideal di Laboratorium

Penempatan yang benar menentukan keberhasilan penggunaan.

Rekomendasi lokasi:

  • Dekat pintu keluar lab
  • Dekat area eksperimen panas
  • Dekat lemari reagen yang memiliki bahan mudah terbakar
  • Dekat stasiun keselamatan (APAR, eye wash, safety shower)

Jangan tempatkan terlalu dekat dengan titik api—jangan sampai ikut terbakar sebelum dipakai.


5. Jenis Fire Blanket yang Disarankan untuk Laboratorium

Untuk laboratorium, pilih fire blanket dengan kriteria:

Ukuran

Minimal 1.2 × 1.8 m untuk aplikasi personil & peralatan
Lebih besar lebih aman: 1.2 × 2 m seperti OFI FB-1220

Material

  • Fiberglass dengan ketahanan minimal 550°C
  • Tenunan kuat: satin / twill
  • Tebal namun fleksibel sehingga tidak kaku saat menutupi objek

Kualitas Jahitan

Penting untuk mencegah robekan saat penarikan cepat.

Kemasan

PP box atau soft case yang bisa dipasang di dinding.


6. Batasan Penggunaan Fire Blanket di Laboratorium

Fire blanket tidak untuk semua situasi. Hindari penggunaan jika:

❌ Api terlalu besar dan menyebar cepat

Gunakan APAR atau safety shower.

❌ Kebakaran melibatkan bahan kimia reaktif

Beberapa bahan bereaksi dengan panas atau blanket.

❌ Api berasal dari sumber listrik aktif

Matikan listrik terlebih dahulu.

❌ Benda yang terbakar memiliki bentuk tidak dapat ditutup total

Fire blanket hanya efektif jika oksigen bisa diisolasi.


7. Tips & SOP Tambahan Keselamatan

  • Pastikan seluruh petugas lab memahami cara menggunakannya.
  • Lakukan pelatihan rutin minimal setiap semester.
  • Periksa kondisi blanket: jika ada sobekan atau gosong, gantikan.
  • Pastikan jalur menuju fire blanket tidak terhalang peralatan.
  • Gunakan sarung tangan heat-resistant jika memungkinkan.

Penutup

Fire blanket adalah perangkat keselamatan sederhana tetapi sangat vital di laboratorium. Dengan penempatan yang benar, SOP penggunaan yang tepat, dan pelatihan rutin, potensi kebakaran dapat ditangani cepat sebelum berkembang menjadi insiden besar.