Dalam operasi penyelamatan, kesiapan perahu rescue adalah penentu keberhasilan atau kegagalan misi. Baik perahu karet PVC, Hypalon, maupun perahu polyethylene, semuanya memerlukan perawatan rutin, pemeriksaan berkala, dan penyimpanan yang benar agar selalu siap saat dibutuhkan.
Artikel ini disusun berdasarkan:
- Praktik lapangan tim SAR
- Rekomendasi teknis BPBD & Basarnas
- Prinsip keselamatan operasional NFPA
dan disesuaikan dengan karakter Perahu Rescue FLODA dan Mesin Tempel HIDEA.
1. Pemeriksaan Sebelum Digunakan (Pre-Operation Check)
Pemeriksaan wajib dilakukan setiap sebelum operasi atau latihan, bukan hanya saat terjadi kerusakan.
A. Pemeriksaan Perahu Karet (PVC / Hypalon)
- Periksa tekanan udara setiap kompartemen (ideal ± 3.0 – 3.5 psi).
- Lakukan uji kebocoran menggunakan air sabun di:
- Sambungan lem
- Valve
- Area dasar tube
- Pastikan:
- Tali pegangan terikat kuat
- Lantai aluminium atau slat floor tidak longgar
- Transom mesin tidak retak
B. Pemeriksaan Perahu Polyethylene
- Periksa bagian lunas dan lambung bawah dari:
- Retakan
- Goresan dalam
- Deformasi akibat benturan
- Pastikan drain plug terpasang rapat.
- Bersihkan lumpur dan pasir yang berpotensi mengikis permukaan.
Checklist ini penting karena 90% kegagalan perahu saat operasi berasal dari kelalaian pemeriksaan awal.
2. Perawatan Setelah Digunakan
Setiap selesai operasi atau pelatihan, lakukan perawatan berikut:
| Langkah | Tujuan | Catatan |
|---|---|---|
| Bilas dengan air bersih | Menghilangkan garam, lumpur, bahan kimia | Hindari deterjen keras |
| Keringkan dengan lap halus | Mencegah jamur & lumut | Jangan dijemur terlalu lama |
| Periksa komponen logam | Mencegah karat pada baut & handle | Gunakan pelumas ringan |
| Simpan di tempat teduh | Melindungi dari UV & suhu ekstrem | Gunakan cover pelindung |
Catatan penting:
- Perahu karet tidak boleh dilipat saat masih basah.
- Perahu polyethylene jangan disimpan terbalik terlalu lama karena dapat memengaruhi bentuk lambung.
3. Perawatan Mesin Tempel untuk Perahu Rescue
Untuk perahu rescue yang menggunakan Mesin Tempel HIDEA, lakukan perawatan dasar berikut:
- Cuci bagian luar mesin dengan air tawar setelah digunakan di air asin atau berlumpur.
- Ganti oli gearbox setiap ± 100 jam kerja.
- Periksa kondisi busi dan sistem CDI secara berkala.
- Pastikan saluran pendingin dan impeller tidak tersumbat pasir.
- Untuk tipe electric start:
- Isi ulang baterai secara rutin walau mesin tidak digunakan.
Mesin yang dirawat dengan baik akan:
- Lebih mudah dihidupkan saat darurat
- Lebih hemat bahan bakar
- Memiliki usia pakai jauh lebih panjang
4. Penyimpanan Jangka Panjang (Non-Operasional)
Jika perahu tidak digunakan dalam waktu lama:
- Simpan di ruangan kering dengan sirkulasi udara baik.
- Untuk perahu karet:
- Turunkan tekanan hingga ± 50%.
- Olesi baut, handle, dan komponen logam dengan pelumas anti karat.
- Bungkus perahu dengan cover kain atau terpal khusus.
- Catat tanggal perawatan terakhir di logbook peralatan.
5. Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Beberapa kesalahan yang sering terjadi di lapangan:
- Menjemur perahu karet terlalu lama di bawah matahari langsung
- Menyimpan perahu dalam kondisi kotor berlumpur
- Mengabaikan pengecekan impeller mesin
- Mengisi BBM lama tanpa dibuang saat penyimpanan panjang
- Tidak melatih personel dalam perawatan dasar
Kesalahan-kesalahan kecil ini sering berujung pada kerusakan besar saat kondisi darurat.
6. Rekomendasi Tambahan untuk Tim Rescue
- Gunakan cover pelindung FLODA untuk penyimpanan harian.
- Siapkan kit perawatan darurat berisi:
- Foot pump
- Repair kit
- Tali nilon
- Lakukan pelatihan teknis pemeliharaan minimal 1 kali per tahun.
- Lakukan simulasi pemeriksaan sebelum operasi (drill check).
Kesimpulan
Merawat perahu rescue bukan hanya soal menjaga aset, tetapi juga menjaga keselamatan tim penyelamat dan korban. Dengan perawatan sederhana namun konsisten:
- Perahu Karet FLODA
- Perahu Polyethylene FLODA
- Mesin Tempel HIDEA
akan selalu siap menghadapi situasi darurat kapan pun dibutuhkan.
Kesiapan alat adalah separuh dari keberhasilan penyelamatan. Separuh lainnya adalah manusia yang merawatnya dengan disiplin.