Water Rescue adalah operasi penyelamatan yang dilakukan di lingkungan air berbahaya—mulai dari sungai berarus deras hingga area banjir perkotaan—dengan tujuan menyelamatkan korban tanpa menambah jumlah korban dari tim penyelamat.
Operasi ini membutuhkan pelatihan khusus, kemampuan membaca dinamika air, serta peralatan yang sesuai standar keselamatan internasional.
Dalam konteks pemadam kebakaran, SAR, dan BPBD, Water Rescue termasuk disiplin High-Risk, Low-Frequency, sehingga protokol dan peralatannya wajib mengikuti ketentuan NFPA 1670 dan NFPA 1006.
Jenis Operasi Water Rescue
NFPA mengklasifikasikan water rescue ke beberapa kategori berdasarkan lingkungan dan karakteristik risiko.
1. Swiftwater Rescue
Penyelamatan di air berarus deras dengan kecepatan lebih dari 1 m/s.
Contoh: sungai pegunungan, arus bendungan, saluran irigasi deras.
Karakteristik:
- Arus kuat, tidak stabil
- Banyak debris dan kayu
- Risiko pinning dan foot entrapment tinggi
Peralatan utama:
- PFD kelas rescue
- Throw bag
- Helm water rescue
- Dry suit
- Rescue boat ringan (inflatable)
2. Flood Rescue (Urban Flooding)
Operasi penyelamatan akibat banjir perkotaan, banjir bandang, atau hujan ekstrem.
Karakteristik:
- Air keruh, tidak dapat diprediksi
- Kontaminasi limbah & zat berbahaya
- Banyak benda tajam tersembunyi
Peralatan utama:
- Flood rescue boat
- Thermal layer + dry suit
- PFD high-buoyancy
- Lighting & communication tools
3. Stillwater Rescue
Penyelamatan di air tenang seperti:
- Danau
- Kolam
- Bendungan statis
- Waduk
Karakteristik:
- Tidak ada arus, namun risiko hypothermia tinggi
- Visibilitas rendah
- Potensi kelelahan pada operator karena jarak tempuh lebih panjang
Peralatan utama:
- Inflatable boat
- Paddle atau outboard motor
- Spotting & search light
4. Surf Rescue
Operasi penyelamatan di area pesisir dengan gelombang dan rip-current.
Karakteristik:
- Ombak tinggi
- Rip current mematikan
- Korban sulit terlihat
Peralatan utama:
- Rescue board
- Watercraft (jet ski)
- Helmet surf rescue
- Tow line dan sling rescue
Risiko Utama dalam Operasi Water Rescue
Water rescue bukan sekadar “masuk air” dan menolong korban. Ini disiplin yang memerlukan kalkulasi risiko ketat karena lingkungannya sangat dinamis.
1. Entrapment
Kaki, tali, atau peralatan tersangkut di bawah permukaan.
2. Hypothermia
Air dingin menguras energi 25x lebih cepat dibanding udara.
3. Debris Impact
Kayu, sampah, atau logam bisa menghantam operator.
4. Rapid Fatigue
Berenang atau menyeimbangkan diri di arus deras menguras energi ekstrem.
5. Poor Visibility
Air keruh menghambat pencarian dan meningkatkan risiko tersangkut.
6. Self-Entrapment Rescuer
Rescuer dapat menjadi korban jika teknik dan SOP salah.
NFPA menegaskan:
“No rescuer should enter the water unless properly trained and equipped.”
Standar dan Regulasi NFPA untuk Water Rescue
1. NFPA 1670 – Standard on Operations and Training for Technical Search and Rescue
Mengatur:
- Level Awareness, Operations, Technician
- SOP water rescue
- Risk assessment
- Peralatan minimum
- Sistem komando (ICS)
2. NFPA 1006 – Technical Rescuer Professional Qualifications
Mengatur:
- Kompetensi teknis rescuer
- Teknik berenang taktikal
- Throw bag deployment
- Boat operations
- Tethered swimmer techniques
Peralatan Utama untuk Water Rescue
1. Personal Protective Equipment (PPE)
- Water rescue helmet
- Dry suit atau wet suit
- Gloves anti-slip
- PFD kelas rescue (Type V)
2. Rescue Tools
- Throw bag
- Tow tether
- Floatation device
- Knife quick-release
3. Boat Rescue Equipment
- Inflatable rescue boat
- Paddle dan outboard motor
- Safety line
- Lighting system
4. Communication & Navigation
- Waterproof radio
- Whistle 3-blast signal
- Strobe light
Prinsip Dasar Operasi Water Rescue
1. “Reach – Throw – Row – Go” Hierarchy
Level prioritas penyelamatan:
- Reach: gunakan alat untuk menjangkau korban.
- Throw: lemparkan throw bag.
- Row: gunakan perahu.
- Go: rescuer masuk air (opsi terakhir).
2. Never Operate Alone
Selalu gunakan sistem two-rescuer minimum.
3. Maintain Hydration & Thermal Care
Operator cepat lelah, risiko hypothermia tinggi.
4. Debriefing Setelah Operasi
Bagian penting untuk perbaikan SOP.
Kesimpulan
Water Rescue adalah disiplin teknis yang memerlukan kombinasi:
- kemampuan membaca dinamika air,
- peralatan yang sesuai standar NFPA,
- SOP berbasis keselamatan,
- serta pelatihan intensif untuk mengurangi risiko rescuer menjadi korban.
Dengan peralatan profesional dan prosedur yang benar, tim SAR, BPBD, dan pemadam dapat melakukan operasi penyelamatan secara aman, cepat, dan efektif.