Ruang terbatas atau confined space adalah area yang memiliki akses terbatas, ventilasi minim, dan potensi bahaya tinggi. Lingkungan ini sering ditemukan pada tangki, silo, sumur, pipa industri, ruang bawah tanah, dan manhole. Tim rescue maupun pekerja operasional wajib memahami seluruh karakteristik bahaya sebelum melakukan entry untuk mencegah kecelakaan fatal.
Berikut adalah bahaya utama yang paling sering menjadi penyebab insiden serius di ruang terbatas.
1. Kekurangan Oksigen (Oxygen Deficiency)
Kadar oksigen normal berada pada 20,9%. Jika turun di bawah 19,5%, risiko fatal meningkat secara drastis.
Penyebab umum:
- Reaksi kimia yang menyerap oksigen
- Proses pembusukan material organik
- Kebocoran gas inert seperti nitrogen
- Ruang tertutup tanpa ventilasi memadai
Dampak bagi manusia:
- Pusing, disorientasi, dan hilang keseimbangan
- Kehilangan kesadaran dalam hitungan detik
- Kematian akibat asfiksia
Kekurangan oksigen merupakan penyebab kematian paling umum pada insiden confined space.
2. Gas Beracun dan Berbahaya (Toxic and Hazardous Gases)
Beberapa gas yang sering ditemukan di ruang terbatas antara lain:
a. Hydrogen Sulfide (H₂S)
- Bau telur busuk pada konsentrasi rendah
- Melumpuhkan indra penciuman
- Konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kolaps mendadak
b. Carbon Monoxide (CO)
- Tidak berbau dan tidak berwarna
- Mengikat hemoglobin ±200 kali lebih kuat dari oksigen
c. Methane (CH₄)
- Mudah terbakar dan eksplosif
- Menggantikan oksigen dalam ruang tertutup
d. VOC & Solvent Vapors
- Berasal dari cat, resin, oli, dan bahan kimia industri
Paparan gas beracun dapat menyebabkan keracunan akut, kehilangan kesadaran, hingga ledakan.
3. Engulfment (Tertimbun Material)
Engulfment adalah kondisi di mana korban tertelan atau terperangkap oleh material longgar, seperti:
- Gandum atau bahan pangan curah
- Lumpur, pasir basah, atau sludge
- Cairan kimia dalam tangki
Risiko ini dapat menyebabkan full-body entrapment, asfiksia, dan kegagalan evakuasi.
4. Risiko Mekanis (Mechanical & Moving Parts)
Bahaya mekanis berasal dari peralatan yang masih aktif, seperti:
- Kipas, agitator, dan mixer industri
- Valve yang dapat terbuka tiba-tiba
- Conveyor, impeller, atau sistem rotasi
- Sistem hidrolik dan pneumatik
Seluruh sumber energi wajib diisolasi melalui prosedur Lock Out Tag Out (LOTO) sebelum entry dilakukan.
5. Bahaya Fisis (Physical Hazards)
Karakteristik ruang terbatas memunculkan berbagai risiko fisik, antara lain:
- Terpeleset akibat lantai licin
- Jatuh dari ketinggian vertikal
- Panas ekstrem dan kelembapan tinggi
- Kebisingan dan visibilitas rendah
Kondisi ini meningkatkan kelelahan dan membatasi mobilitas tim rescue.
6. Bahaya Kebakaran dan Ledakan
Ruang terbatas menjadi sangat berbahaya apabila terdapat:
- Gas atau uap mudah terbakar
- Konsentrasi Lower Explosive Limit (LEL) > 10%
- Percikan api dari peralatan listrik
- Residu solvent atau bahan kimia
Kebakaran di ruang sempit hampir selalu berujung fatal akibat keterbatasan jalur evakuasi.
Kesimpulan
Ruang terbatas memiliki kombinasi bahaya yang saling memperkuat, mulai dari kekurangan oksigen, gas beracun, risiko engulfment, bahaya mekanis, hingga potensi kebakaran dan ledakan. Oleh karena itu, setiap aktivitas entry dan rescue wajib dikendalikan melalui sistem keselamatan berlapis, mencakup kontrol administratif dan kontrol teknis.
Sebagai kontrol administratif, seluruh aktivitas harus mengikuti prosedur Confined Space Entry Permit untuk memastikan bahaya telah diidentifikasi dan dikendalikan sebelum entry.
Sementara itu, kontrol teknis seperti penggunaan gas detector dan ventilator menjadi kunci untuk memastikan atmosfer aman selama operasi berlangsung.
Identifikasi bahaya adalah langkah pertama sebelum permit, gas testing, dan rescue deployment.