Artikel ini merupakan panduan lengkap checklist audit APAR di tempat kerja yang dirancang untuk kebutuhan HSE, Safety Officer, teknisi K3, auditor internal, maupun pengelola gedung. Fokus utama checklist ini adalah memastikan APAR siap digunakan, mudah dijangkau, sesuai risiko kebakaran, dan aman saat audit.
Checklist dapat digunakan untuk:
- Inspeksi rutin bulanan
- Audit internal K3
- Persiapan audit eksternal
- Evaluasi pasca perubahan layout atau insiden
Mengapa Checklist Audit APAR Itu Wajib?
Banyak kegagalan proteksi kebakaran bukan karena APAR tidak tersedia, tetapi karena:
- Jenis APAR tidak sesuai risiko
- Kapasitas dan jumlah tidak mencukupi
- Penempatan dan jarak menyulitkan akses
- APAR tidak laik fungsi saat dibutuhkan
Checklist audit membantu memastikan kepatuhan, kesiapan, dan efektivitas nyata di lapangan, bukan sekadar formalitas.
A. Identitas Lokasi & Audit
Gunakan bagian ini untuk memastikan audit terdokumentasi dengan jelas.
- ☐ Nama lokasi / area
- ☐ Jenis bangunan (kantor / pabrik / gudang / fasilitas khusus)
- ☐ Tanggal audit
- ☐ Nama auditor / penanggung jawab
B. Kesesuaian Risiko & Jenis APAR
Pastikan APAR yang terpasang sesuai dengan potensi kebakaran di area tersebut.
- ☐ Klasifikasi risiko kebakaran telah ditentukan
- ☐ Jenis APAR sesuai kelas kebakaran (A, B, C, K, dll)
- ☐ Tidak ada penggunaan APAR yang berisiko salah fungsi
- ☐ Area khusus (listrik, dapur, server) memakai media yang tepat
C. Kapasitas & Jumlah APAR
APAR harus cukup secara kapasitas dan kuantitas, bukan hanya ada secara fisik.
- ☐ Kapasitas APAR sesuai luas area
- ☐ Jumlah APAR mencukupi untuk setiap zona
- ☐ Tidak ada area berisiko tanpa proteksi
- ☐ APAR trolley tersedia untuk area luas atau bahaya tinggi
D. Penempatan & Visibilitas
Penempatan yang salah membuat APAR sulit digunakan saat darurat.
- ☐ APAR mudah terlihat dan tidak terhalang
- ☐ Ditempatkan di jalur evakuasi atau area berisiko
- ☐ Tinggi pemasangan sesuai ketentuan
- ☐ Tanda APAR terpasang jelas di atas unit
- ☐ APAR luar ruangan dilengkapi box pelindung
E. Jarak & Aksesibilitas
APAR harus dapat dijangkau dengan cepat tanpa hambatan.
- ☐ Jarak antar APAR tidak terlalu jauh
- ☐ APAR dapat dijangkau dari titik risiko utama
- ☐ Tidak ada penghalang seperti rak, mesin, atau pintu terkunci
- ☐ Jalur menuju APAR aman dan tidak licin
F. Kondisi Fisik APAR
Periksa kelayakan fisik tabung dan komponennya.
- ☐ Tabung tidak penyok, bocor, atau berkarat
- ☐ Segel pengaman masih utuh
- ☐ Pressure gauge berada di zona aman
- ☐ Label dan instruksi terbaca jelas
- ☐ Selang dan nozzle tidak tersumbat atau retak
G. Media Pemadam & Kesiapan Fungsi
Media pemadam menentukan efektivitas APAR saat digunakan.
- ☐ Media pemadam sesuai jenis APAR
- ☐ Tidak ada indikasi powder menggumpal
- ☐ APAR belum melewati masa berlaku
- ☐ APAR yang pernah digunakan sudah direfill
H. Inspeksi & Perawatan Berkala
APAR yang baik adalah APAR yang dirawat secara konsisten.
- ☐ Inspeksi visual dilakukan minimal sebulan sekali
- ☐ Pemeriksaan teknis dilakukan oleh pihak kompeten
- ☐ Catatan inspeksi diisi lengkap dan konsisten
- ☐ APAR rusak langsung diganti atau diperbaiki
I. Kesiapan Pengguna & Pelatihan
APAR tidak berguna jika pengguna tidak tahu cara memakainya.
- ☐ Pekerja mengetahui lokasi APAR
- ☐ Pekerja memahami metode PASS
- ☐ Pelatihan pemadaman awal pernah dilakukan
J. Catatan Temuan & Tindak Lanjut
Bagian ini penting untuk perbaikan berkelanjutan.
- ☐ Temuan utama dicatat
- ☐ Tingkat risiko ditentukan
- ☐ Rekomendasi perbaikan jelas
- ☐ Target waktu penyelesaian ditetapkan
Kesimpulan Audit
- Status area: AMAN / PERLU PERBAIKAN / TIDAK LAYAK
- Tanggal evaluasi ulang:
- Tanda tangan auditor:
Checklist ini dapat digunakan sebagai panduan kerja, bahan audit, maupun referensi profesional untuk memastikan kesiapan proteksi kebakaran di tempat kerja.