Berapa Kapasitas APAR yang Ideal per m² Ruangan? | Panduan Praktis

Pendahuluan

Salah satu pertanyaan paling sering muncul dalam perencanaan proteksi kebakaran adalah: berapa kapasitas APAR yang ideal untuk setiap meter persegi ruangan? Pertanyaan ini wajar, karena kesalahan menentukan kapasitas APAR dapat menyebabkan proteksi tidak efektif atau justru pemborosan biaya.

Pada praktiknya, penentuan kapasitas APAR per m² tidak bisa disamaratakan, karena dipengaruhi oleh jenis risiko kebakaran, fungsi ruangan, dan karakteristik aktivitas di dalamnya. Artikel ini membahas panduan praktis yang umum digunakan di lapangan dan selaras dengan prinsip keselamatan kebakaran.


Prinsip Dasar Penentuan Kapasitas APAR

Kapasitas APAR tidak ditentukan semata-mata oleh luas ruangan, tetapi oleh kombinasi beberapa faktor utama:

  1. Luas area yang dilindungi
  2. Kelas kebakaran yang berpotensi terjadi
  3. Jenis media APAR yang digunakan
  4. Tingkat risiko (rendah, sedang, tinggi)
  5. Jarak jangkau efektif APAR

Karena itu, istilah “APAR per m²” lebih tepat dipahami sebagai cakupan perlindungan satu unit APAR terhadap area tertentu.


Panduan Umum Kapasitas APAR per m²

Berikut panduan praktis yang lazim digunakan sebagai acuan awal di lapangan:

1. APAR Kapasitas 3 kg

  • Cakupan area: ± 50–75 m²
  • Risiko: rendah
  • Aplikasi umum: rumah tinggal, kantor kecil, ruang arsip ringan

2. APAR Kapasitas 6 kg

  • Cakupan area: ± 100–150 m²
  • Risiko: rendah hingga sedang
  • Aplikasi umum: perkantoran, toko, klinik, ruang kelas

3. APAR Kapasitas 9 kg

  • Cakupan area: ± 150–200 m²
  • Risiko: sedang
  • Aplikasi umum: gudang kecil, bengkel ringan, area produksi skala kecil

4. APAR Kapasitas 12 kg ke Atas

  • Cakupan area: > 200 m² (tergantung risiko)
  • Risiko: sedang hingga tinggi
  • Aplikasi umum: pabrik, gudang besar, area dengan bahan mudah terbakar

Catatan: Angka di atas bersifat panduan praktis, bukan satu-satunya dasar penentuan.


Peran Jenis Media APAR terhadap Cakupan Area

Jenis media pemadam juga memengaruhi efektivitas cakupan APAR:

  • APAR Powder: memiliki jangkauan semprot relatif jauh dan cocok untuk proteksi umum
  • APAR CO₂: cakupan lebih terbatas, fokus pada perlindungan titik tertentu
  • APAR Foam: efektif untuk area dengan cairan mudah terbakar, namun kurang fleksibel
  • APAR Clean Agent: ideal untuk ruang sensitif dengan cakupan terkontrol

Karena itu, luas area yang dilindungi satu unit APAR bisa berbeda meskipun kapasitas tabung sama.


Contoh Penentuan Kapasitas APAR di Lapangan

Contoh 1: Ruang kantor seluas 120 m² dengan risiko rendah.

  • Rekomendasi: 1 unit APAR 6 kg
  • Alternatif: 2 unit APAR 3 kg dengan penempatan strategis

Contoh 2: Gudang seluas 300 m² dengan risiko sedang.

  • Rekomendasi: beberapa unit APAR 9 kg
  • Pertimbangan tambahan: jarak antar APAR dan akses jalur evakuasi

Hubungan Kapasitas APAR dan Jarak Penempatan

Kapasitas APAR harus dikaitkan dengan jarak jangkau maksimum pengguna. Dalam praktik keselamatan kebakaran, APAR harus dapat dijangkau dengan cepat tanpa melewati area berbahaya.

Penentuan jarak penempatan APAR yang tepat akan dibahas secara khusus pada artikel lanjutan mengenai jarak dan tata letak APAR.


Kapasitas APAR dalam Perspektif Standar Keselamatan

Penentuan kapasitas APAR harus mengikuti prinsip umum keselamatan kebakaran, yaitu:

  • APAR mudah dijangkau
  • Kapasitas cukup untuk mengendalikan api tahap awal
  • Penempatan sesuai tingkat risiko area

Pendekatan ini sejalan dengan praktik standar nasional dan internasional yang menekankan efektivitas pemadaman serta keselamatan personel.


Kesimpulan

Tidak ada angka tunggal yang mutlak untuk menentukan kapasitas APAR per m². Penentuan yang tepat harus mempertimbangkan luas area, jenis risiko, dan media pemadam yang digunakan.

Sebagai panduan praktis, APAR 3–6 kg umumnya cukup untuk area kecil hingga menengah, sementara area yang lebih luas atau berisiko lebih tinggi memerlukan kapasitas lebih besar dan jumlah unit yang lebih banyak.

Untuk memastikan pemilihan yang tepat, kapasitas APAR sebaiknya dikaji bersamaan dengan jenis APAR dan penempatannya dalam sistem proteksi kebakaran secara menyeluruh.