Standar Penempatan APAR di Gedung dan Area Industri (Panduan Praktis)

Pendahuluan

Penempatan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) sering kali dianggap sepele: yang penting ada, digantung, dan terlihat. Padahal dalam praktik keselamatan kebakaran, penempatan APAR yang tidak tepat bisa membuat alat tersebut tidak efektif saat dibutuhkan.

Artikel ini membahas panduan penempatan APAR yang praktis, mudah diterapkan di lapangan, dan selaras dengan prinsip standar keselamatan kebakaran yang umum digunakan pada gedung perkantoran maupun area industri.


Prinsip Dasar Penempatan APAR

Secara umum, penempatan APAR harus memenuhi prinsip berikut:

  1. Mudah terlihat dan mudah dijangkau
  2. Berada di jalur sirkulasi atau jalur evakuasi
  3. Tidak terhalang barang atau peralatan lain
  4. Sesuai dengan tingkat risiko area
  5. Dapat dioperasikan dengan cepat saat kondisi darurat

Prinsip ini menjadi dasar dalam hampir seluruh standar keselamatan kebakaran nasional maupun internasional.


Lokasi Penempatan APAR yang Direkomendasikan

1. Dekat Pintu Keluar dan Jalur Evakuasi

APAR sebaiknya ditempatkan:

  • Di dekat pintu keluar ruangan
  • Sepanjang jalur evakuasi utama
  • Sebelum area berisiko tinggi

Tujuannya agar APAR dapat digunakan tanpa harus masuk ke pusat api.


2. Area dengan Potensi Risiko Kebakaran

APAR harus ditempatkan dekat sumber potensi kebakaran, seperti:

  • Panel listrik
  • Mesin produksi
  • Area pengelasan
  • Penyimpanan bahan mudah terbakar

Namun tetap dengan jarak aman agar pengguna tidak terpapar langsung api.


Ketinggian dan Cara Pemasangan APAR

Penempatan APAR juga harus memperhatikan aspek ergonomi:

  • APAR portable umumnya dipasang dengan pegangan pada ketinggian yang mudah dijangkau orang dewasa
  • Tabung tidak diletakkan langsung di lantai tanpa dudukan
  • Gunakan bracket atau box APAR yang kokoh

Hal ini bertujuan agar APAR cepat diambil dan tidak mudah rusak.


Penempatan APAR Berdasarkan Jenis Area

1. Gedung Perkantoran

  • APAR ditempatkan di setiap lantai
  • Dekat tangga darurat dan pintu keluar
  • Tambahan APAR di ruang server atau panel listrik

2. Area Industri dan Pabrik

  • Penempatan disesuaikan dengan zona risiko
  • Area produksi, gudang, dan loading dock memiliki APAR tersendiri
  • Gunakan APAR kapasitas lebih besar atau tipe trolley bila diperlukan

3. Gudang dan Area Penyimpanan

  • APAR ditempatkan di pintu masuk dan jalur utama
  • Perhatikan jarak antar APAR agar mudah dijangkau

Hubungan Penempatan APAR dengan Kapasitas dan Jenis

Penempatan APAR tidak dapat dipisahkan dari:

  • Kapasitas APAR (3 kg, 6 kg, 9 kg, dan seterusnya)
  • Jenis media APAR (Powder, CO₂, Foam, Clean Agent)

Sebagai contoh, area luas dengan risiko sedang memerlukan:

  • Beberapa unit APAR berkapasitas menengah
  • Penempatan merata agar jarak jangkau tetap aman

Untuk panduan kapasitas, silakan merujuk ke artikel: Berapa Kapasitas APAR yang Ideal per m² Ruangan?


Penempatan APAR dalam Perspektif Standar Keselamatan

Dalam praktik keselamatan kebakaran, penempatan APAR bertujuan untuk memastikan:

  • Waktu respons yang cepat
  • Akses yang aman bagi pengguna
  • Efektivitas pemadaman pada tahap awal

Pendekatan ini sejalan dengan prinsip standar keselamatan kebakaran yang berlaku, di mana APAR harus ditempatkan secara strategis sesuai tingkat risiko area.


Kesalahan Umum dalam Penempatan APAR

Beberapa kesalahan yang masih sering ditemukan di lapangan:

  • APAR terhalang barang atau perabot
  • APAR diletakkan terlalu jauh dari area kerja
  • APAR disimpan di ruang terkunci
  • Penempatan tidak disesuaikan dengan perubahan layout

Kesalahan ini dapat mengurangi efektivitas APAR saat kondisi darurat.


Kesimpulan

Penempatan APAR yang tepat merupakan faktor krusial dalam sistem proteksi kebakaran. APAR harus mudah dijangkau, ditempatkan di lokasi strategis, serta disesuaikan dengan jenis dan kapasitas yang digunakan.

Dengan penempatan yang benar, APAR dapat berfungsi optimal sebagai alat pemadam kebakaran tahap awal sebelum api berkembang lebih besar.