Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk mobil pribadi merupakan perlengkapan keselamatan yang masih sering dianggap sepele. Padahal, kebakaran kendaraan dapat terjadi kapan saja, baik akibat korsleting listrik, kebocoran bahan bakar, maupun overheating mesin. Tanpa APAR yang sesuai standar, api kecil dapat berkembang menjadi kebakaran besar hanya dalam hitungan menit.

Artikel ini membahas standar APAR untuk mobil pribadi non-listrik, mulai dari jenis, kapasitas, penempatan, hingga perawatan yang benar agar selalu siap digunakan saat kondisi darurat.
Mengapa Mobil Pribadi Wajib Memiliki APAR
Kebakaran mobil tidak selalu diawali dengan ledakan besar. Sebagian besar kasus justru bermula dari percikan kecil di ruang mesin atau sistem kelistrikan. Jika terlambat ditangani, api dapat menyebar ke seluruh kendaraan dan membahayakan penumpang.
Dengan APAR mobil yang sesuai standar, pengemudi memiliki kesempatan untuk:
- Mengendalikan api pada tahap awal
- Mencegah kebakaran meluas
- Melindungi penumpang dan kendaraan
Selain itu, kepemilikan APAR pada kendaraan juga sejalan dengan prinsip keselamatan berkendara dan regulasi keselamatan di Indonesia.
Standar APAR untuk Mobil Pribadi yang Direkomendasikan
Pemilihan APAR untuk mobil tidak dapat disamakan dengan APAR kantor atau gedung. Berikut standar umum yang direkomendasikan berdasarkan praktik keselamatan kebakaran kendaraan.
1. Jenis Media APAR
APAR yang paling direkomendasikan untuk mobil pribadi adalah:
- Dry Chemical Powder (Serbuk Kimia Kering)
- Efektif untuk kebakaran kelas A (padat), B (bahan bakar cair), dan C (listrik)
Jenis ini dinilai paling fleksibel untuk risiko kebakaran yang umum terjadi pada mobil konvensional.
2. Kapasitas APAR Mobil
Kapasitas APAR harus cukup kuat, namun tetap praktis untuk digunakan di dalam kendaraan.
- Mobil penumpang pribadi: minimal 1 kg
- Mobil niaga ringan atau kendaraan operasional: 2–3 kg lebih disarankan
APAR berkapasitas terlalu kecil berisiko tidak mampu mengendalikan api secara efektif.
3. Masa Kedaluwarsa APAR
APAR memiliki masa pakai terbatas dan tidak boleh digunakan melebihi tanggal kedaluwarsa.
Pastikan:
- Tanggal produksi dan kedaluwarsa tercantum jelas
- APAR diganti sebelum masa pakainya berakhir
APAR kedaluwarsa berpotensi gagal berfungsi saat dibutuhkan.
4. Tekanan Tabung
APAR mobil sebaiknya dilengkapi pressure gauge.
- Jarum harus berada di zona hijau
- Tekanan rendah menandakan APAR tidak siap pakai
Pemeriksaan tekanan sederhana ini sangat penting untuk memastikan keandalan APAR.
5. Keamanan dan Kemudahan Penggunaan
APAR untuk mobil harus:
- Aman dan tidak beracun
- Mudah dioperasikan oleh orang awam
- Memiliki instruksi penggunaan yang jelas
Dalam kondisi panik, APAR yang sederhana justru lebih efektif.
Cara Memilih APAR yang Tepat untuk Mobil
Agar tidak salah beli, perhatikan beberapa tips berikut saat memilih APAR mobil.
Periksa Label Produk
Pastikan label mencantumkan:
- Jenis media pemadam
- Kapasitas tabung
- Tanggal produksi dan kedaluwarsa
Pastikan Kondisi Teknis
- Tekanan normal
- Pin pengaman dan segel masih utuh
- Tabung tidak berkarat atau bocor
Beli dari Penjual Resmi
Hindari produk tanpa sertifikasi atau harga tidak wajar. APAR palsu atau berkualitas rendah dapat membahayakan saat digunakan.
Penempatan APAR di Dalam Mobil
APAR yang baik harus mudah dijangkau, bukan sekadar ada di dalam kendaraan.
Standar penempatan APAR mobil yang direkomendasikan:
- Di bawah jok depan
- Di samping kursi pengemudi atau penumpang
- Terpasang menggunakan bracket pengaman
Hindari menempatkan APAR di bagasi atau area yang sulit dijangkau saat darurat.
Perawatan Rutin APAR Mobil
APAR mobil memerlukan perawatan sederhana namun konsisten agar tetap berfungsi optimal.
Langkah perawatan yang disarankan:
- Pemeriksaan kondisi setiap 6 bulan
- Membersihkan tabung dari debu dan kotoran
- Segera mengganti APAR yang rusak atau tekanannya turun
APAR yang terawat memastikan kesiapsiagaan maksimal saat kondisi darurat.
Tips Keselamatan Tambahan bagi Pengemudi
Selain memiliki APAR, pengemudi juga disarankan untuk:
- Mempelajari cara penggunaan APAR sebelum terjadi kebakaran
- Mengikuti simulasi keselamatan jika tersedia
- Tidak memaksakan pemadaman jika api sudah membesar
Keselamatan jiwa tetap menjadi prioritas utama.
Catatan Penting | Perbedaan APAR Mobil dan Kendaraan Listrik
Standar APAR dalam artikel ini khusus untuk mobil pribadi non-listrik. Kendaraan listrik memiliki risiko kebakaran berbeda karena melibatkan baterai lithium-ion, sehingga pendekatan keselamatannya tidak dapat disamakan.
Kesimpulan
Memiliki APAR standar untuk mobil pribadi bukan sekadar kepatuhan, tetapi langkah nyata untuk melindungi diri dan penumpang. Dengan memilih jenis yang tepat, kapasitas sesuai, penempatan strategis, dan perawatan rutin, risiko kebakaran kendaraan dapat ditekan secara signifikan.