Tekanan pada Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah faktor kunci yang menentukan apakah alat ini bisa bekerja optimal saat digunakan. Tanpa tekanan yang sesuai standar, media pemadam tidak akan keluar dengan baik, bahkan bisa membahayakan pengguna.

Artikel ini membahas standar tekanan APAR, cara membaca pressure gauge, penyebab tekanan APAR turun, hingga tips perawatannya agar APAR selalu siap digunakan dalam kondisi darurat.
Apa Itu Tekanan APAR dan Mengapa Sangat Penting?
Tekanan APAR adalah dorongan dari gas pendorong di dalam tabung yang membuat media pemadam (bubuk, cairan, atau CO₂) menyembur keluar saat digunakan.
Fungsi Tekanan APAR:
- Efektivitas Pemadaman: Tekanan yang tepat membuat semburan merata dan cepat menutup area api.
- Keamanan Pengguna: Tekanan terlalu rendah membuat APAR tidak berfungsi, sementara tekanan terlalu tinggi bisa berisiko pada tabung.
Standar Tekanan APAR yang Benar
- APAR Stored Pressure (bubuk, foam, cairan): Normalnya antara 13–18 bar.
- APAR CO₂: Memiliki tekanan lebih tinggi dari stored pressure, karena sifat gas CO₂ bertekanan tinggi.
Pressure Gauge pada APAR
Pressure gauge adalah komponen penting untuk memantau kondisi tekanan tabung APAR.
- Warna hijau: Normal, siap digunakan.
- Merah kiri (undercharge): Tekanan terlalu rendah → APAR tidak efektif.
- Merah kanan (overcharge): Tekanan terlalu tinggi → Risiko tabung rusak atau meledak.
👉 Untuk APAR CO₂ (yang tidak memiliki gauge), kondisi segel harus diperiksa. Segel rusak bisa menandakan adanya kebocoran tekanan.
Cara Membaca Jarum Pressure Gauge
- Temukan pressure gauge pada tabung APAR.
- Lihat posisi jarum:
- Jika di area hijau, tekanan normal.
- Jika di merah kiri, APAR perlu diisi ulang.
- Jika di merah kanan, APAR kelebihan tekanan.
- Periksa juga segel dan kondisi fisik tabung.
Penyebab Tekanan APAR Turun
Beberapa hal yang sering membuat tekanan APAR tidak sesuai standar antara lain:
- Kebocoran pada tabung atau selang.
- Perubahan suhu ekstrem (panas atau dingin).
- Usia tabung yang sudah lama → tekanan turun alami.
- Human error saat isi ulang (kurang tekanan).
- Overcharge saat pengisian → tekanan terlalu tinggi.
Kapan Harus Melakukan Inspeksi APAR?
- Secara berkala: Minimal sebulan sekali.
- Sebelum & sesudah penggunaan.
- Sesuai jadwal servis: Mengikuti rekomendasi produsen.
Tips Perawatan Tekanan APAR
- Simpan di tempat kering, sejuk, dan terlindung sinar matahari langsung.
- Periksa secara visual, pastikan tidak ada kerusakan tabung atau selang.
- Bersihkan APAR dari debu dan kotoran.
- Lakukan servis rutin sesuai standar produsen atau teknisi berlisensi.
Contoh Kasus di Lapangan
- APAR tidak berfungsi → Tekanan turun karena kebocoran.
- Tabung meledak → Tekanan terlalu tinggi akibat overcharge.
FAQ Seputar Tekanan APAR
1. Bagaimana cara menangani tekanan APAR yang turun?
Segera lakukan isi ulang di tempat resmi.
2. Berapa lama usia pakai APAR?
Rata-rata 5–10 tahun, tergantung jenis dan perawatan.
3. Apakah semua APAR bisa diisi ulang?
Tidak semua, periksa label dari produsen.
4. Berapa biaya servis atau isi ulang APAR?
Bervariasi tergantung jenis dan ukuran tabung.
5. Apakah fungsi APAR sama dengan fire hydrant?
Tidak. APAR bersifat portable, sedangkan hydrant untuk skala lebih besar.
Kesimpulan
Tekanan tabung APAR adalah jantung dari kinerja alat pemadam api. Jika tekanannya sesuai standar, APAR siap digunakan kapan saja. Jika tidak, risikonya bisa fatal.
Dengan memahami standar tekanan, cara membaca pressure gauge, dan penyebab tekanan turun, Anda bisa memastikan APAR selalu dalam kondisi optimal. Jangan lupa lakukan perawatan rutin dan isi ulang di tempat terpercaya.
👉 Ingat, APAR bertekanan normal = keselamatan terjaga.